Poligami Menjamin Masuk Jannah ?

 Perempuan mana yang tidak suka setiap kali mendengar kata ‘poligami’? Mungkin terkecuali untuk teh Ninih, hhe. Terkhusus untuk saya yang tak pernah habis tertarik dikala mendengar tentang pembahasan itu.

Di kelas, untuk pelajaran Tafsir kebetulan saat itu membahas poligami. Saya yakin teman- temannya yang lain tidak ngantuk saat membahas ini. Beda saat membahas tentang haji atau sholat jenazah.

Kalau tidak salah, ustadz saya waktu itu bilang “Rela di poligami itu surge jaminannya” hhhoo, kita langsung terperanjat mendengarnya!!! Masih banyak amal lain mungkin yang bias dijadikan jalan menuju surga-NYA..

Dan waktu itu juga ustadz saya memberi nasihat beberapa taktik apa yang harus dilakukan seorang isteri ketika suaminya meminta untuk menikah lagi. Subhanalloh bahasa ustadz waktu itu, sungguh menyentuh hati dan sangat sangat terharu.

Ketika sedang membahas poligami seperti itu, langsung terlintas di benak saya tentang beberapa film yang menceritakan poligami. Dan dialog dari film itu yang sangat saya suka.

*Ayat- Ayat Cinta

Aisyah: Demi Alloh, nikahi Marya Fahri!

Fahri : Tidak Aisyah, tidak segampang itu untuk menikah,      banyak hal yang harus dipertimbangkan! Hanya kau jodohku Aisyah!

Aisyah : Tidak Fahri, Jodoh itu hanya berasal di tangan Alloh.

*Perempuan Berkalung Sorban

Ibu Annisa : Dia tidak akan berpoligami seandainya kamu memuaskan untuknya !

Annisa : Kenapa Islam begitu merendahkan perempuan?

*Kehormatan Di Balik kerudung

Syahdu : Apa kamu masih mencintaiku Fand?

Ifand : Ya, aku masih mencintaimu.. Tapi aku tidak akan pernah meninggalkan isteriku..

Syahdu : Akan aku serahkan seluruh hidupku untuk kebahagiaan kalian berdua..

 

Pokoknya air mataku berlinang saat melihat film- film itu. Satu hal lagi, untungnya yang poligami itu para lelaki sholeh… HHee, berani poligami? Lebih baik ngaca dulu deh..  hhe, maksudnya ngaca tentang kesholehannya.

“Andai dengan poligami bisa menjamin surga, aku takkan kejar itu karena yang kutuju bukan surge melainkan Alloh”

Merasa Belum Mati

Mungkin benar kata kakak “cinta pertama adalah cinta yang abadi walau kau berjalan di atas air”

. . .

Ribuan hari yang kurangkai tanpa menyebut namanya, tapi satu hari pun tak lepas dari tentangnya . .

Jutaan lagu yang kuhapus karenanya, tapi tak satu lagu pun yang tak tercipta untukny.

Aku ingin ombak di laut yang gemuruh menghilangkan bisikan tentangnya,

aku ingin air biru yang dalam di samudera menenggelamkan tentangnya, aku ingin

aku ingin angin yang berhembus disetiap haluan waktu membawa bayangnya dalam benakku,

tapi taka mampu tak pernah mampu ..

akh tidak!! ini pasti karena belum mampu ..

setiap mengingatnya, suram namun indah . . .

kemustahilan namun keabadian . .

desahan itu, rindu itu, cemburu itu, tangisan itu, masih selalu tercatat dalam tulisan hidupku . .

Titik itu, masih ada namun aku tak ingin dia tahu . .

Titik itu masih ada, namun aku tak pernah mengharapkannya lagi, walau kutahu jarak samudera takkan mampu hapus tentangnya.

Ketika Aku Mencintaimu . . .

 

Saat hati mencari sesuatu yang berarti, dalam setiap hembusan nafas yang mengiringi..

Aku ingin memeluk awan dalam kedamaian, walau kutahu itu bukan kepastian..

Untuk jiwa yang terjaga di sana,

aku termangu karenanya..

Tanpa kata tanpa tanda..

Kau diamkan aku secara sengaja..

Bisakah kau membalas embun pagi dengan kesucian hati..

Supaya aku tahu apa yang tak dapat kufahami..

Karena aku hanya kaum hawa yang tak berdaya untuk mengungkap apa yang kurasa..

Akankah terus begini??

Aku mencintaimu tapi aku tak ingin menyampaikannya pada angin..

Karena angin pasti akan menyampaikan pada pohon- pohon..

Aku mencintaimu, hanya mencintaimu..

Tak perlu kau tahu ketika aku mencintaimu..

Kecuali saat embun mulai bicara..

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑